Dimensi Kemiskinan
dan Kebijakan Penanggulangan di Provinsi Maluku
Oleh
SMAK
05
Hapsari
Widayani (23211213)
J.
Asfirotun (27211827)
Siti
Iqlima Zeinia (27211808)
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Maluku
adalah salah satu provinsi di Indonesia bagian Timur yang mengalami perlambatan
kemajuan. Maluku di bagi menjadi 2 provinsi yakni Maluku Utara dan Maluku. Dua
provinsi ini sama – sama mengalami perlambatan kemajuan. Maluku merupakan
daerah yang punya potensi besar untuk maju dan berkembang. Hal itu terhambat
karena daerah Maluku agak sulit di jangkau dan biaya transportasi untuk menuju
kesana terbilang tidak murah. Maka dari itu banyak hal yang membuat Maluku
mengalami hambatan untuk maju dan berkembang.
Salah
satu hal yang mendasari hambatan untuk maju di daerah provinsi Maluku adalah
kemiskinan. Kemiskinan adalah keadaan dimana
terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian
, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan
oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Minimnya fasilitas di Maluku membuat banyak
diantara mereka yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak terutama bagi
kalangan yang menghuni pedalaman Maluku. Selain itu ras juga salah satu
penghambat kemajuan di Maluku. Banyak diantara mereka yang masih menganut
kepercayaan bahwa mereka tidak diperbolehkan untuk menerima kemajuan karena
akan memisahkan dunia mereka dengan nenek moyang mereka. Hal – hal demikian
yang seharusnya dibenahi dan diperbaiki oleh pemerintah.
PEMBAHASAN
A.
Fakta Kemiskinan di Maluku
Secara makro ekonomi, kondisi perekonomian Maluku cenderung
membaik setiap tahun. Salah satu indikatornya antara lain, adanya peningkatan
nilai PDRB. Pada tahun 2003 PDRB Provinsi Maluku mencapai 3,7 triliun rupiah
kemudian meningkat menjadi 4,05 triliun tahun 2004. Pertumbuhan ekonomi pada
tahun 2004 mencapai 4,05 persen dan meningkat menjadi 5,06 persen pada 2005.
Walaupun dikatakan setiap tahun membaik, Maluku masih menjadi provinsi miskin
bila dibanding dengan provinsi lainnya.
Dari
media lokal dalam beberapa tahun terakhir mengikuti histori arah perkembangan
grafik kemiskinan di Maluku. Angkanya bergerak mulai tahun 2004 dari 49% menuju
51,19%. Dalam rapat koordinasi Program Pemberdayaan Masyarakat pertengahan
September 2005 terkuak angka kemiskinan Maluku 59,15%. Dari Seminar Membangun
Komitmen dalam Rangka Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Rakyat yang
dilaksanakan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Maluku di
Ambon, 28 Juli 2006, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Maluku Hanni
Ohorella menyebutkan angka kemiskinan di Maluku mencapai 61 %. Angka tersebut
sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku saat itu.
Di
harian Kompas (15/2/2007), Gubernur Maluku berbicara tentang angka kemiskinan
di Maluku sebesar 59,15 % dan program pengentasannya disiapkan dana sebesar Rp
164 milyar. Sementara itu di harian yang sama seminggu sebelumnya, Kompas
(7/2/2007), diberitakan bahwa Tammat R Talaohu, Manajer Penelitian dan
Pengembangan Lingkar Studi untuk Demokrasi Lokal (Indec), Selasa (6/2),
mengatakan, jumlah penduduk miskin di Maluku pada tahun 2004 tercatat 40,6
persen (518.462 jiwa). Pada tahun 2005, jumlah penduduk miskin itu meningkat
menjadi 59,6 persen dan pada tahun 2006 menjadi 61 persen (793.000 jiwa).
Jumlah
penduduk miskin (penduduk yang berada di bawah Garis Kemiskinan) di Maluku pada
bulan Maret 2012 sebesar 350.230 orang (21,78 persen). Dibandingkan dengan
penduduk miskin pada bulan Maret 2011 yang berjumlah 360.320 orang (23 persen),
berarti jumlah penduduk miskin turun sebanyak 10.090 orang.
Selama
periode Maret 2011—Maret 2012, penduduk miskin di daerah perdesaan berkurang
8.960 orang, sementara di daerah perkotaan berkurang 1.130 orang. Persentase
penduduk miskin di daerah perdesaan masih cukup tinggi, yaitu sebesar 28,88
persen dibandingkan dengan daerah perkotaan mencapai 9,78 persen.
Peranan
komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan
peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan).
Pada bulan Maret 2012, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis
Kemiskinan sebesar 76,79 persen.
Pada
periode Maret 2011—Maret 2012, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks
Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kecenderungan menurun. Ini
mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung makin
mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran penduduk miskin juga
semakin mengecil.
B.
Faktor
Penyebab Kemiskinan di Maluku
Penyebab kemiskinan di Maluku antara lain disebabkan
oleh beberapa faktor. Seperti faktor pendidikan, ekonomi, politik, sosial.
Adapun faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut :
v Ekonomi
Perekonomian merupakan kunci utama dalam
pembangunan sebuah provinsi. Maju atau tidaknya suatu provinsi di liat dengan
pertumbuhan perekonomiaannya. Bila perekonomiannya sehat maka akan menyebabkan
provinsi tersebut maju dengan pesat namun bila sebaliknya yang terjadi maka
akan menimbulkan tertinggalnya provinsi tersebut.
Tabel Data Tingkat Kemiskinan di Indonesia
tahun 2011
Berdasarkan tabel diatas dapat kita ambil
kesimpulan bahwa tingkat kemiskinan di provinsi Maluku masih tinggi baik di
Maluku Utara maupun di provinsi Maluku itu sendiri. Terdapat banyak faktor yang
menyebabkan kemiskinan itu terjadi yaitu sebagai berikut :
§ Pendapatan Perkapita yang Rendah
Pendapatan perkapita yang rendah merupakan pengaruh utama
terjadinya kemiskinan. Pendapatan perkapita rendah disebabkan karena tingkat
kemakmuran di Maluku sangatlah minim. Ini disebabkan oleh minimnya lahan pekerjaan
dan tingkat pendidikan yang layak. Tidak sedikit masyarakat di Maluku yang
tidak mengenal pendidikan. Oleh sebab itu, peran pemerintah sangat diperlukan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Maluku.
§ Tingkat Pengangguran yang Tinggi
Tingkat pengangguran yang tinggi juga
merupakan salah satu kendala bagi Maluku untuk maju di bidang ekonomi.
Pengangguran banyak di jumpai di Maluku karena lahan pekerjaan tidaklah
sebanding dengan usia produktif di Maluku. Walaupun ada bidang pekerjaannya
terkadang SDM- nya tidak memenuhi persyaratan karena minimnya pendidikan.
Itulah yang mempersulit masyarakat Maluku untuk hidup lebih maju. Banyak
diantara mereka yang sama sekali tidak mengerti bahkan tidak mengenal istilah
pendidikan dan itulah yang menjadikan mereka menganggur dan tidak produktif.
§ Biaya Hidup Mahal
Salah satu penyebab keterbelakangan hidup di Maluku
adalah karena biaya hidup di Maluku mahal dan tidak disertai pendapatan yang
setara. Hal ini terjadi karena bahan pokok makanan sulit di dapat di Maluku dan
kalaupun ada harganya mahal dan sulit untuk di jangkau. Oleh sebab itu
penggalakan di bidang sektor pertanian wajib lebih di perbanyak karena selain
untuk pemenuhan kebutuhan sehari – hari, sektor pertanian juga dapat
menghasilkan tambahan untuk pendapatan masyarakat Maluku. Dan hal ini pasti
akan menambahkan kesejahteraan hidup masyarakat Maluku.
§ Investasi Rendah
Tingkat pendapatan yang rendah mengiringi kesulitan
ekonomi masyarakat Maluku. Kesulitan ekonomi itu lebih terasa lagi karena
investasi yang rendah oleh masyarakat Maluku. Mengapa hal tersebut bisa
terjadi? Hal itu terjadi lantaran pendapatan yang mereka terima tidak bisa
dijadikan bahan investasi. Biasanya pendapatan mereka hanya cukup untuk
menutupi kebutuhan sehari – hari dan itu membuat mereka tidak berniat sama
sekali untuk berinvestasi. Maka dari itu banyak diantara mereka yang selalu
kekurangan uang dan tidak dapat memenuhi kebutuhannya sehari – hari.
v Politik
Dunia politik tidak selalu erat kaitannya
dengan dunia koalisi partai namun politik yang dimaksud dalam pembahasan disini
adalah bagaimana masalah – masalah kompleks yang dihadapi masyrakat Maluku
terutama mobilisasi umum dalam tata cara pengaksesan terhadap dunia luar. Teori
mengatakan bahwa tidak ada manusia yang dapat hidup sendiri. Mereka sebagai
makhluk sosial selalu dituntut untuk bekerja sama dalam bidang apa saja. Karena
dengan bekerja sama diharapkan pencapaian dalam pemenuhan semua kebutuhan hidup
sehari – hari tercapai. Namun kendati demikian banyak hal yang sulit dicapai
untuk sosialisasi terutama untuk masyarakat Maluku tersebut yaitu salah satunya adalah susahnya
keterjangkauan dunia luar dengan masyarakat Maluku akibat jarak dan susahnya
akses menuju pedalaman di Maluku. Banyak diantara turis asing yang ingin
berwisata mengurungkan niatnya karena relative jarak yang mereka tempuh jauh
dan itu membuat masyarakat Maluku kehilangan pendapatannya dari sector
pariwisata.
Selain karena jarak masalah politik lainnya
adalah masalah birokrasi pemerintahan. Banyak diantara pejabat di Maluku tidak
transparan. Mereka banyak melakukan tindak KKN dan itu sangat merugikan
masyrakat Maluku karena masyrakat yang kaya akan semakin kaya dan yang miskin
akan semakin miskin. Dan pelayanan pemerintahan di Maluku juga masih sangat
minim. Mereka akan melayani masyrakat yang punya uang sedangkan masyarakat
kecil selalu di anak tirikan. Hal itulah yang selalu menjadi momok berat bagi
masyarakat Maluku untuk merasakan pendidikan gratis yang layak, kesehatan yang
layak dan juga bahan makanan pokok gratis yang layak konsumsi. Bila hal ini
terus menerus dibiarkan maka keterpurukan dan kemiskinan di Maluku akan terus
terjadi.
v Sosial
Dalam bidang sosial di Maluku banyak hal yang
masih harus diperbaiki strukturnya. Banyak permasalahan social yang masih
sering bermasalah salah satunya adalah masalah kesejahteraan masyarakat Maluku.
Kesejahteraan masyarakat Maluku masih minim dan jauh dari sempurna. Hal ini
disebabkan karena tingkat pendapatan masyarakat Maluku masih dibawah rata –
rata dan membuat daya beli masyarakat Maluku masih belum maksimal. Banyak hal
yang membuat kesejahteraan masyarakat Maluku masih jauh dari kata layak salah
satunya adalah masalah pendidikan dan kesehatan yang layak.
Pendidikan 12 tahun jarang di dapatkan oleh
masyarakat Maluku. Hal ini disebabkan mereka masih menanggap remeh arti penting
dari sebuah pendidikan. Mereka hanya mengikuti pendidikan selama 6 tahun
setelah itu tidak pernah mendapatkan pendidikan lagi. Pendidikan yang mereka
dapat secara cuma – cuma itu tidak mereka gunakan dalam kehidupan sehari – hari
dank arena sebab itulah banyak diantara mereka masih hidup secara kekuranga
Selain pendidikan, kesehatan juga masih jadi
momok terhadap berlangsungnya hidup masyarakat Maluku. Masyarakat Maluku masih
sangat jauh dari kata sehat karena mereka tidak mementingkan kesehatan mereka
maka diantara mereka tidak semuanya sehat. Kesehatan merupakan hal terpenting
dalam kelangsungan hidup karena kalau tidak memiliki raga yang sehat itu akan
menganggu pekerjaan. Oleh sebab itu disarankan kepada semua masyarakat baik di
Maluku maupun diluar Maluku agar selalu menjaga kesehatannya dan selalu
mementingkan kesehatan.
A.
PENANGGULANGAN
KEMISKINAN
Dilihat
dari kegagalan program
penanggulangan kemiskinan selama
ini, strategi dan
kebijakan alternatif yang berpihak
kepada rakyat miskin,
menjadi kebutuhan mutlak menanggulangi kemiskinan.
1. Pertama, memberikan
kesempatan yang luas
kepada masyarakat desa
untuk memperolah layanan
pendidikan yang memadai, secara
gratis dan cuma-cuma.
Pemerintah perlu
mengembangkan sistem pendidikan nasional
yang berorientasi keberpihakan
kepada orang miskin (pendidikan
untuk orang miskin) Pendidikan
yang ditawarkan di Indonesia saat
ini sangat mahal dan
biayanya sulit dijangkau oleh
orang-orang miskin. Karenanya, mereka memilih untuk tidak menyekolahkan
anak-anak mereka, sebab beban biaya
pendidikan yang ada,
tidak sebanding dengan
kemampuan keuangan mereka. Masyarakat desa selalu mengatakan
bahwa jangankan untuk menyekolahkan anak-anak, untuk makan sehari-hari saja,
susahnya minta ampun.
2. Kedua, redistribusi
lahan dan modal
pertanian yang seimbang.
Ketimpangan kepemilikan lahan pertanian, memperlebar jurang
kemiskinan antara masyarakat yang tinggal di pedesaan. Sebagian besar tanah-tanah
pertanian yang subur dimiliki oleh tengkulak lokal dan tuan tanah. Akbatnya,
tanah-tanah pertanian yang ada, tidak
memberikan penghasilan yang cukup bagi orang-orang desa yang memiliki tanah dan
modal pertanian yang terbatas. Sebagian besar tenaga dan fisik mereka
dipergunakan untuk menjadi buruh di tanah-tanah pertanian milik tuan tanah dan
tengkulak lokal.
3. Ketiga, mendorong
perkembangan investasi pertanian
dan pertambangan ke
daerah pedesaan. Pembukaan investasi
pertanian dan pertambangan
dapat memberikan kesempatan
kerja kepada masyarakat desa.
Dengan begitu, pendapatan mereka akan meningkat dan berpengaruh pada perubahan
kesejahteraan.
4.
Keempat, membuka kesempatan
yang luas kepada masyarakat desa
untuk memperoleh kredit usaha yang mudah. Sistem kredit yang
ada saat ini, belum memberikan kemudahan usaha bagi
masyarakat desa dan sering salah sasaran. Karena itu, diperlukan kebijakan baru
yang memberikan jaminan kredit usaha yang memadai bagi masyarakat desa.
5.
Kelima,
memenuhi kebutuhan sandang,
pangan dan papan
masyarakat desa. Kebutuhan
sandang, pangan dan papan
perlu dilakukan melalui
sebuah mekanisme lumbung
desa yang memberikan kesempatan yang
semua kepada masyarakat
desa, memperoleh sumber-sumber
kebutuhan yang disediakan secara
terorganisir.
6.
Keenam,
memperkenalkan sistem pertanian
modern dengan teknologi
baru yang memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk menggali sumber-sumber
pendapatan yang memadai.
Teknologi pertanian diperbanyak dan
diberikan secara cuma-cuma
kepada petani untuk
meningkatkan produktivitas pertanian dan mempermudah pemenuhan kebutuhan
hidup mereka.
7.
Ketujuh, memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat
dengan sistem layanan kesehatan gratis, memperbanyak
PUSKESMAS dan unit-unit layanan
kesehatan kepada masyarakat desa yang
miskin terbelakang.
8.
Kedelapan, memberikan
jaminan asuransi dan
jaminan sosial terhadap
masyarakat desa. Jaminan asuransi dan
jaminan sosial dapat meningkatkan kualitas
hidup masyarakat miskin dan
memberikan semangat yang lebih berarti. Sistem asuransi dan jaminan sosial yang
ada saat ini, diberlakukan secara diskriminatif, hanya
terbatas kepada mereka
yang memiliki uang
saja. Untuk itu,
pemerintah berkewajiban memberikan jaminan asuransi yang memadai kepada
masyarakat miskin.
9.
Kesembilan, memperkuat komitmen
eksekutif dan legislatif untuk memperbaiki tatanan pemerintahan. Tatanan pemerintahan
yang ada saat
ini, memberikan keleluasaan
bagi terjadinya praktek
korupsi dalam seluruh level
pemerintahan. Perbaikan tatanan
pemerintahan, menjadi kata
kunci untuk membuat program penanggulangan
kemiskinan benar-benar diperuntukan bagi masyarakat miskin.
10.
Kesepuluh, mendorong
agenda pembangunan daerah
memprioritaskan
pemberantasan kemiskinan
sebagai skala prioritas
yang utama, mendorong
tekad semua pihak
untuk mengakui kegagalan penanggulangan kemiskinan
selama ini, membangkitkan
kesadaran kolektif agar
memahami kemiskinan sebagai musuh bersama, dan meningkatkan partisipasi
semua pihak dalam memberantaskan kemiskinan.
A.
Data –
Data Provinsi Maluku
Inilah beberapa data yang berkaitan dengan provinsi Maluku :
Tabel Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
Provinsi Maluku Tahun 2007
Tabel
Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Provinsi Maluku Tahun 2008
Tabel Jumlah dan
Persentase Penduduk Miskin Provinsi Maluku Tahun 2009
Tabel Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
Provinsi Maluku Tahun 2010
Tabel Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
Provinsi Maluku Tahun 2011
Jumlah Kemiskinan Tingkat Keluarga/ Rumah
Tangga
Tabel Perkembangan dan Pembangunan Wilayah Maluku
Tabel Sasaran
Pertumbuhan Ekonomi, Kemiskinan, dan Pengangguran
di
Wilayah Maluku Tahun 2012
Tabel Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin
di Maluku
Menurut
Daerah, 2002-2012
Gambar
Trend Kemiskinan di Maluku 2002—2012
E.
HASIL
YANG TELAH DI CAPAI SAAT INI
Perekonomian
Maluku selalu meningkat setiap tahunnya. Disana juga sedang dilakukan
pembangunan dalam segala bidang. Namun, beberapa sumber memberitakan Maluku
masih menjadi provinsi miskin di Indonesia. Beberapa artikel mengatakan bahwa
penyebabnya adalah kurang kompetennya pemerintah daerah dalam mengalokasikan
dana yang diberikan oleh pemerintah pusat. Oleh sebab itu Maluku masih
mengalami kemiskinan.
Menurut
Ketua Komisi D DPRD Maluku Suhfi Majid, banyak kemajuan yang terjadi pada
bidang pendidikan di Maluku. Contohnya, sebelum adanya wajib belajar 12 tahun
didaerah-daerah seperti Jakarta, Maluku sudah melakukan kebijakan tersebut.
Lalu
perkembangan di bidang kesehatan berbasis teknologi. Perkembangan Sistem
Informasi Kesehatan di Indonesia sudah menujukan banyak sekali kemajuan. Hal
ini bisa dibuktikan dengan telah dilaksanakannya Pengembangan jaringan komputer
Sistem Informasi Kesehatan Nasional (SIKNAS) online yang ditetapkan melalui
Keputusan Menteri Kesehatan (KEPMENKES) No. 837 Tahun 2007. yang mana semua
Provinsi, Kabupaten dan Kota di Indonesia telah mendapat fasilitas tersebut.
Selain itu pelatihan bagi tenaga operator (user) juga telah dilaksanakan. Hal
ini bertujuan untuk pencapaian sasaran ke-14, dari 17 sasaran Departemen
Kesehatan yang berbunyi “Berfungsinya Sistem Informasi Kesehatan yang Evidence
Based di Seluruh Indonesia”. Maluku termasuk salah satu Provinsi yang
memperoleh SIKNAS online tersebut.
Menurut
sebuah artikel di Bisnis-kti.com, Maluku mengalami kenaikan ekonomi sebesar
9.68%. Hal ini dilihat peningkatan PDRB per kapita harga berlaku terus membaik
dan kini mencapai menjadi Rp2.836.751 kondisi per triwulan ke-2 tahun 2012.
Sedangkan nilai Indeks Pembangunan Manusia juga telah mengalami peningkatan
hingga menjadi 71,42 pada tahun 2010.
Setelah
melihat fakta-fakta mengenai pembangunan di Maluku, sekilas terlihat Maluku
adalah provinsi miskin yang merupakan bagian terkecil dari Indonesia. Terlepas
dari hal itu, sesungguhnya Maluku mempunyai potensi yang sangat besar dalam
meningkatkan masing-masing daerah disana.
Faktanya,
kepulauan Indonesia bagian timur umumnya mengalami dampak benturan lempeng
Pasifik, lempeng India-Australia dan lempeng Eurasia relatif lebih intensif
yang menyebabkan wilayah ini menjadi salah satu yang sangat dinamis dengan
berbagai jenis bahan tambang. Pulau Halmahera pada lengan bagian barat laut
didominasi oleh batuan vulkanik kalsium-alkalin berumur kwarter yang terdiri
dari lava breksi dan tufa andesitik-basaltik dikenal dengan formasi Kayasa dan
Togawa. Sedangkan pada lengan bagian selatan didominasi oleh batuan sedimen dan
batuan vulkanik menengah berumur tersier. Sebagian besar daerah yang sedang
berkembang setelah pasca konflik horizontal tahun 1999, membuktikan bahwa
sesungguhnya membawah dampak positif yang global contonya Kota Ternate, kota
yang kecil tapi menyimpan segudang potensi yang belum digarap secara optimal
baik bahan yang bisa diperbaharui dan bahan barang tambang yang tidak dapat
diperbaharui.
Ditambah
lagi dari aspek pariwisata. Sejak dahulu, Maluku diakui telah memiliki daya
tarik alam selain daripada rempah-rempahnya. Terdiri dari ratusan kepulauan
membuat Maluku memiliki keunikan panorama disetiap pulaunya dan mengundang
banyak turis asing datang untuk mengunjungi bahkan menetap di kepulauan ini.
Selain objek wisata alam, beberapa peninggalan zaman kolonial juga merupakan
daya tarik tersendiri karena masih dapat terpelihara dengan baik hingga
sekarang. Bahkan dibeberapa daerah,pariwisatanya sudah terkenal sampai ke
mancanegara. Beberapa dari objek wisata terkenal di Maluku antara lain:
- Pantai Natsepa, Ambon
- Pintu Kota, Ambon
- Benteng Duurstede, Saparua
Setelah
membaca, mengetahui, dan memahami kondisi Maluku yang sesungguhnya, siapapun
akan tahu betapa berpotensinya Maluku untuk menjadi provinsi yang kaya. Hanya
saja dibutuhkan tenaga ahli yang mampu mengubah Maluku menjadi provinsi yang
maju dan berkembang.
Sources :
·
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=23¬ab=1
·
http://kpdt.bps.go.id/index.php?Ekonomi/tabel1
·
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32341/4/Chapter%20II.pdf
·
http://marhein.wordpress.com/
·
http://putrawanchi71.blogspot.com/2012/05/pendidikan-di-maluku-diharapkan.html